thumbnail

Sistem Inventory: Tulang Punggung Pengelolaan Barang di Kawasan Berikat

 

Kawasan berikat merupakan area khusus yang ditetapkan pemerintah untuk kegiatan pemasukan dan pengeluaran barang, serta pengolahan barang tertentu. Dalam menjalankan aktivitas tersebut, pengelolaan stok barang yang efektif dan akurat menjadi hal yang krusial. Disinilah peran penting sistem inventory kawasan berikat.

Mengapa Sistem Inventory Penting?

Beberapa alasan pentingnya sistem inventory di kawasan berikat:

  • Mematuhi Regulasi: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) mewajibkan perusahaan di kawasan berikat untuk memiliki dan menggunakan sistem IT inventory. Sistem ini membantu pelaporan stok barang secara otomatis sesuai dengan ketentuan DJBC.
  • Akurasi Stok Barang: Sistem inventory yang baik memastikan pencatatan barang masuk, keluar, dan mutasi barang secara akurat dan real-time. Ini meminimalisir terjadinya ketidaksesuaian data yang berujung pada permasalahan dengan pihak bea cukai.
  • Efisiensi Operasional: Sistem inventory mempermudah pengelolaan stok barang. Proses pemesanan, penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran barang menjadi lebih efisien dan terorganisir. Dengan kemudahan ini, perusahaan dapat menghemat waktu dan biaya operasional.
  • Pengambilan Keputusan Strategis: Data dari sistem inventory menjadi sumber informasi berharga bagi perusahaan. Analisa data dapat membantu dalam perencanaan produksi, pengendalian persediaan, dan pengambilan keputusan terkait pembelian bahan baku.

Fitur Umum Sistem Inventory Kawasan Berikat

Sistem inventory yang baik umumnya memiliki fitur-fitur berikut:

  • Manajemen Barang: Sistem ini memungkinkan pencatatan detail barang, termasuk jenis barang, kode barang, quantity, lokasi penyimpanan, dan status barang (masuk, keluar, atau mutasi).
  • Pelacakan Barang: Fitur ini memungkinkan pelacakan pergerakan barang dari gudang masuk hingga keluar kawasan berikat. Riwayat perpindahan barang tercatat secara detail untuk memudahkan audit internal maupun eksternal.
  • Pengaturan Peringatan Stok: Sistem dapat diatur untuk memberikan peringatan stok minimum, sehingga perusahaan dapat melakukan pemesanan barang sebelum stok habis dan mengganggu proses produksi.
  • Integrasi dengan Sistem Lain: Sistem inventory yang baik dapat terintegrasi dengan sistem akuntansi dan sistem lainnya yang digunakan perusahaan, sehingga memudahkan sinkronisasi data dan otomatisasi proses bisnis.
  • Akses yang Mudah dan Aman: Sistem inventory harus mudah diakses oleh personnel terkait namun tetap memperhatikan keamanan data. Pengaturan level akses yang berbeda untuk masing-masing user dapat diterapkan untuk menjaga kerahasiaan data.

Memilih Sistem Inventory yang Tepat

Dengan beraneka ragam penyedia sistem inventory, penting bagi perusahaan untuk memilih sistem yang sesuai dengan kebutuhan dan skala usaha. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan:

  • Fitur yang Ditawarkan: Pastikan sistem memiliki fitur-fitur yang dibutuhkan perusahaan untuk pengelolaan inventory yang efektif.
  • Skalabilitas Sistem: Pilih sistem yang dapat diupgrade sesuai dengan pertumbuhan bisnis perusahaan di masa depan.
  • Kemudahan Penggunaan: Sistem yang user-friendly akan memudahkan karyawan untuk menggunakannya dan meminimalisir kesalahan dalam pencatatan data.
  • Integrasi Sistem: Pertimbangkan kompatibilitas sistem inventory dengan sistem lain yang digunakan perusahaan.
  • Dukungan Teknis: Pilih penyedia yang menawarkan layanan dukungan teknis yang memadai untuk memastikan kelancaran operasional sistem.

Kesimpulan

Sistem inventory merupakan tulang punggung pengelolaan barang di kawasan berikat. Dengan sistem yang handal dan terintegrasi, perusahaan dapat memastikan kepatuhan terhadap regulasi DJBC, menjaga akurasi stok barang, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengambil keputusan bisnis berdasarkan data yang akurat. Dengan demikian, sistem inventory berkontribusi terhadap kesuksesan perusahaan di kawasan berikat.